Selasa, 30 Juni 2009

sebuah kenangan tentang seorang ibu

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.
Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan,
"Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke
dunia,
tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah," kata
si bayi.

Tuhan menjawab, "Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga
dan mengasihimu."
"Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa,
ini cukup bagi saya untuk bahagia." Demikian kata si bayi.
Tuhan pun menjawab, "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap
hari,
dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.

Si bayi pun bertanya lagi, "Dan bagaimana saya bisa mengerti saat
orang-orang berbicara jika saya tidak mengerti bahasa mereka?".
Lagi-lagi Tuhan menjawab, "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa
yang paling indah yang pernah kamu dengar,
dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkan bagaimana cara
kamu berbicara."

Si bayipun bertanya kembali, "Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya
ingin berbicara kepada-Mu?"
Sekali lagi Tuhan menjawab, "Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu
berdoa."

Si bayipun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, "Saya mendengar bahwa di
bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?"
Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab,
"Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun."

Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya,
"Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi."
Dan Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku,
dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku,
walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu."

Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar
dan sang anak dengan suara lirih bertanya,
"Tuhan, jika saya harus pergi sekarang,bisakah engkau memberitahu siapa nama
malaikat di rumahku nanti?"
Tuhanpun menjawab, "Kamu dapat memanggil malaikatmu... IBU ."

Kenanglah Ibu Yang Menyayangimu

Untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika aku pergi .

Ingatkah kawan, ketika Ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu, tidur
yenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu .

Ingatkah kawan ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu..
dan ingatkah kawan ketika air mata menetes dari mata Ibumu ketika ia
melihatmu terbaring sakit

Kawan .. sesekali jenguklah Ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di
rumah yang dulu kau dilahirkan,

kawan .. kembalilah memohon maaf pada Ibumu yang selalu rindu akan
senyumanmu.
Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yang selalu membuatmu lupa
untuk pulang,
segeralah jenguk Ibumu yang berdiri memantimu di depan pintu sampai
malampun kian larut.

Kawan.. jangan biarkan engkau kehilangan, saat-saat yang akan kau rindukan
di masa datang.
ketika Ibu telah tiada ..Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut
kita..
tak ada lagi senyuman indah ... tanda bahagia.
yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya, yang ada hanyalah
baju yang digantung di lemari kamarnya.
Tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu makan,
tak ada lagi yang rela merawatmu sampai larut malam ketika engkau sakit...
tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akanmu
disetiap hembusan nafasnya.

Kawan.. kembalilah segera . peluklah Ibu yang selalu menyayangimu ..Ciumlah
kaki Ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir
hayatnya.

Kawan berdo'alah untuk kesehatannya dan rasakanlah pelukan cinta dan kasih
sayangnya jangan biarkan engkau menyesal di masa datang kembalilah pada ibu
yang selalu menyayangimu .

Kenanglah semua - cinta dan kasih sayangnya ... Ibu .. maafkan aku sampai
kapanpun tak akan terbalas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar